surat untuk pak beye

Pontianak, 18 juni 2013
kepada,
Yth. Pak Beye
di- Istana Negara , Jakarta
salam hangat pak Beye, entah anda akan membaca atau tidak tulisan ini, saya tidak peduli, sebab saya tahu, suara ribuan saudara saya yang sedang berada di depan gedung DPR sudah mewakili semua jeritan kami selaku Warga yang selalu bapak pikir setiap malam sampai bapak jarang tidur (katanya)
pak Beye yang saya hormati, sengaja saya kirimkan surat ini atas nama bapak sebagai manusia, sebagai pak Beye sendiri, Bukan Bapak sebagai Kepala Negara, saya ingin mengirim surat kepada bapak sebagai seorang sahabat, atau mungkin sebagai seorang anak kepada bapaknya, karena jika saya kirimkan kepada kepala negara, saya harus mematuhi setiap prosedur yang ada, harus melewati banyak instansi, tentu menuntut saya untuk berjalan kesana sini, dan sudah pasti akan menggunakan BBM, dan tahukan engkau wahai pak Beye sahabatku, saya tidak mampu membeli minyak motor jika hanya untuk urusan berkirim surat ini.
pak Beye yang baik, saya…
kepada,
Yth. Pak Beye
di- Istana Negara , Jakarta
salam hangat pak Beye, entah anda akan membaca atau tidak tulisan ini, saya tidak peduli, sebab saya tahu, suara ribuan saudara saya yang sedang berada di depan gedung DPR sudah mewakili semua jeritan kami selaku Warga yang selalu bapak pikir setiap malam sampai bapak jarang tidur (katanya)
pak Beye yang saya hormati, sengaja saya kirimkan surat ini atas nama bapak sebagai manusia, sebagai pak Beye sendiri, Bukan Bapak sebagai Kepala Negara, saya ingin mengirim surat kepada bapak sebagai seorang sahabat, atau mungkin sebagai seorang anak kepada bapaknya, karena jika saya kirimkan kepada kepala negara, saya harus mematuhi setiap prosedur yang ada, harus melewati banyak instansi, tentu menuntut saya untuk berjalan kesana sini, dan sudah pasti akan menggunakan BBM, dan tahukan engkau wahai pak Beye sahabatku, saya tidak mampu membeli minyak motor jika hanya untuk urusan berkirim surat ini.
pak Beye yang baik, saya…